Para ahli sejarah Islam maupun Barat sendiri telah membuktikan bahwasannya Barat pada mulanya bukanlah sebuah peradaban yang besar. Bahkan bisa dibilang Barat itu tidak memiliki peradaban. Namun keadaan itu berubah pasca terjadinya Perang Salib. Perang yang dimulai sekitar tahun 1095 Masehi atau 489 Hijriah, dan berlangsung kurang lebih selama dua abad lamanya.
Pada saat terjadinya Perang Salib ini, peradaban Barat masih sangat terbelakang, sedangkan Islam ketika itu tengah dalam masa kegemilangannya. Di mana terdapat benyak sekali kemajuan-kemajuan yang pesat di berbagai bidang, khususnya ilmu pengetahuan.
Sebagian pendapat mengatakan bahwa sebab terjadinya Perang Salib adalah sifat tamak dan kefakiran yang ketika itu sedang melanda masyarakat Barat. Sehingga mereka berambisi kuat untuk merebut kekayaan umat Islam. Namun lebih dari itu, sangat penting sekali kita ketahui bahwa aktor penting di balik Perang Salib ini adalah Paus. Perang Salib yang telah merenggut banyak korban itu sebenarnya adalah atas perintah Paus. Seperti yang telah diungkapkan oleh Doktor John L Esposito, dosen dari Universitas George Town Amerika; Sebagian besar masyarakat Barat mengakui adanya kenyataan tertentu yang berhubungan dengan Perang Salib, tetapi banyak di antara mereka yang tidak mengetahui bahwa Perang Salib yang mengakibatkan korban yang amat besar ini adalah atas perintah Paus. Artinya dibalik terjadinya Perang Salib itu, terdapat misi-misi Kristenisasi.
Pasca terjadinya Perang Salib itu, akhirnya masyarakat Barat banyak sekali mengambil manfaat yang besar dari umat Islam. Mereka mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan oleh umat Islam. Mereka banyak mengambil atau mengadopsi makanan, minuman, pangan, obat-obatan, kedokteran, persenjataan, kesenian, metode industri dan perdagangan, undang-undang, metode kelautan, dan banyak hal lainnya.
Tetapi setelah itu semua terjadi, Barat malah seakan tidak tau balas budi. Mereka lantas mencitrakan Islam dengan keburukan, keterbelakangan, dan kekolotan. Mereka dengan genjar merusak citra Islam. Mereka menggambarkan bahwa Islam adalah agama yang suka kekerasan. Islam adalah agama pedang. Dan lebih parahnya lagi, dampak dari pendistorsian tentang Islam ini melekat sampai pada abad ke-19. Jadi sekian abad lamanya, masyarakat Barat telah dibutakan tentang Islam.
Sekarang kita lihat sendiri dengan mata kepala kita, Barat seakan telah berubah menjadi sebuah peradaban yang maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Barat sekarang telah menebar pesona dan pengaruh sebagai peradaban tak berbudaya terbesar. Mereka terlalu melihat ke atas dengan angkuh dan sombongnya. Tapi sayang sekali mereka lupa satu hal, hutang mereka kepada peradaban Islam.[]
Rabu, 24 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar