Jumat, 31 Juli 2009

Menangislah Pemimpinku...!

0 komentar


Jauh di Indonesiaku sana
bangsa yang penuh dengan daya
daya alam, daya manusia
daya tenaga, daya cendekia
daya wisata, daya budaya

bangsa yang melimpah dengan nikmat Sang Pencipta

tapi di balik itu semua...
masih banyak anak bangsa
yang dibekam dalam duka
yang makannya susah
yang pendidikannya putus
yang usahanya pupus
yang hidup dalam kemiskinan
yang tenggelam dalam ketidakadilan
ketidakpastian, kebebasan, kekerasan, ketidakamanan

Wahai pemimpinku!
tidakkah engkau melihatnya?
tidakkah engkau mendengarnya?
tidakkah engkau memperhatikannya?
tidakkah engkau menghiraukannya?
tidakkah engkau merasaknnya?

Wahai pemimpinku!
Menangislah!
Menangislah untuk negeriku!

Minggu, 26 Juli 2009

Materialisme

0 komentar


Paham yang pada abad sekarang ini sudah menjamur di segala penjuru dunia. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan arus globalisai seperti ini, jamur ini semakin tumbuh subur. Zaman sekarang layaknya seperti musim hujan bagi paham yang satu ini.

Bila kita tinjau dari segi historis, sekitar abad ke-19 ada teori dari kalangan filusuf Yunani yang mengatakan bahwa materi sebagai landasan mutlak keberadaan dan menolak keberadaan apa pun selain materi. Materi dianggap sebagai hal yang abadi. Maka mereka juga mempercayai bahwa alam semesta tidak berawal dan alam semesta ada untuk selamanya. Dengan demikian mereka juga mengingkari adanya Sang Pencipta. Teori ini lah yang kemudian kita kenal dengan teori materialisme.

Tapi ternyata teori itu sangatlah rapuh dan akhirnya dunia ilmu pengetahuan pada abad ke-20 menemukan bahwa bumi itu ternyata diciptakan. Ini berawal dari ditemukannya teori baru yang dinamakan teori Ledakan Besar. Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya system tata surya ini adalah sesuatu yang satu. Namun kemudian terjadi ledakan yang mengakibatkan terbentuknya planet-planet.

Sekarang istilah materialisme itu lebih kita kenal dengan paham yang mengedepankan uang atau benda kekayaan lainnya. Materi diartikan sebagai harta. Telah terjadi penyempitan makna. Sehingga paham ini kembali muncul dengan wajah baru.

Maka bagi siapa saja yang mengagung-agungkan harta, atau hidupnya hanya untuk materi saja, ketahuilah bahwa sebenarnya paham yang Anda anut itu paham yang menolak adanya Tuhan. Wallahu’alam.[]

Jumat, 24 Juli 2009

Antara Hati dan Logika

3 komentar


Sudah merupakan kodratnya kita diciptakan Allah SWT berpasang-pasangan. Dan di antara pasang-pasangan itu ada suatu interaksi yang bersifat primer. Kita tidak dapat hidup sendirian, karana kita adalah makhluk sosial. Dan kita juga tidak dibenarkan egois, karena orang lain juga mempunyai haknya.

Dalam interaksi-interaksi sosial khususnya antara lawan jenis, terdapat suatu proses untuk menuju suatu anugrah Allah yang sangat indah. Anugrah yang tak ternilai harganya. Anugrah yang tidak ada tandingannya. Anugrah yang membuat segala sesuatunya menjadi indah. Cinta. Yup….! Itulah cinta.

Proses itu tergantung kepada individu yang menjalankannya. Bila kita sudah mencapai puncak proses itu, kita akan terbuai dalam singgasana cinta. Kita akan dimanjanya. Kita akan terlena dalam belaiannya.

Perlu kita ketahui bahwasannya terdapat perbedaan prinsip yang mendasar antara laki-laki dan perempuan dalam interaksi cinta ini. Perbedaan prinsip itu sedikit banyaknya juga akan mempengaruhi interaksi tersebut. Namun itu bisa diatasi.
Perbedaan itu adalah antara hati dan logika, perasaan dan realita. Dalam interaksinya, laki-laki biasanya lebih cenderung menggunakan logika dan melihat kepada realita. Itulah salah satu yang menyebabkan laki-laki itu jarang menangis dalam urusan cinta. Dalam urusan cinta, laki-laki selalu tegar dan bisa bersifat rasional.

Sedangkan perempuan lebih menggunakan hati mereka yang lebut. Hati tersebut memang mempunyai benteng yang kokoh. Tapi bila sudah dapat ditembus, hati tersebut akan benar-benar tunduk. Kelembutan hati dalam urusan cinta sering membuatnya meneteskan air mata. Entah air mata bahagia maupun duka. Dan terkadang karena perasaan yang mendalam itu, lupa akan realita yang ada.

Ini bukan pembelaan kepada laki-laki ataupun perempuan. Ini juga bukan diskriminasi antara keduanya. Tapi ini adalah kenyataan yang ada dari sekian banyak kejadian. Ini juga bukan berarti laki-laki tidak punya hati, atau perempuan tidak punya logika. Tapi ini adalah masalah dominasi. Kita tidak bisa memungkirinya. Namun tidak menutup kemungkinan juga ada di antara kita yang tidak demikian. Karena tidak semua orang sama. Wallahu'alam.[]

Selasa, 21 Juli 2009

Semenanjung Sinai

2 komentar

Sinai merupakan salah satu bukti bisu sejarah perjalanan agama Allah SWT. Ini merupakan tempat yang sangat penting bagi umat Islam dan juga bagi umat Kristen. Ini merupakan semenanjung yang terletak di Mesir. Jarak yang dapat ditempuh dari Kairo sekitar 412 km.
Di Semenanjung Sinai ini terdapat Gunung Sinai yang juga terkenal dengan nama Jabal Mousa. Tingginya sekitar 2.285 meter. Gunung ini terletak di barisan pengunungan bagian selatan semenanjung ini. Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki gunung ini biasanya sekitar 2-4 jam. Biasanya pendakian dilakukan pada malam hari berkisar jam 2 dini hari. Karena sebagian besar para pendaki ingin dapat menikmati indahnya sun rise di puncak gunung Sinai.
Di Semenanjung Sinai ini juga terdapat Jabal Thur dan Saint Catherine. Ini diyakini sebagai tempat suci. Karena di Jabal Thur inilah Nabi Musa AS berbicara dengan Allah ketika menerima wahyu, yang dikenal dengan Ten Commandents.
Di lembah Semenanjung Sinai ini juga terdapat biara Saint Catherine yang dibangun pada abad ke 6 M. Dan pada 4 Februari 1859, Codex Sinaiticus, sebuah manuskrip Perjanjian Lama dari abad ke-4, ditemukan oleh Konstantin von Tischendorf di kaki gunung Semenanjung Sinai ini.
Sekarang Semenanjung Sinai ini merupakan objek wista yang takkan terlewatkan bagi turis-turis mancanegara. Apalagi saat musim panas, objek ini selalu ramai dikunjungi wisatawan.[]

Kematian Itu Sungguh Dekat

0 komentar

Kematian adalah suatu kepastian. Tak ada satu pun makhluk di alam ini yang kekal. Hanya Allah saja lah yang Maha Kekal. Kehidupan kita di dunia ini laksana mimpi belaka. Terkadang mimpi indah. Kadang juga mimpi buruk. Semuanya sudah diatur oleh Yang Maha Pengatur. Dan suatu saat nanti kita akan bangun dari tidur panjang ini. Bangun lewat kematian.
Kematian itu sungguh terasa sangat dekat. Aku benar-benar merasakannya. Inilah salah satu hikmah yang aku ambil dari meninggalnya teman dekatku, Badrun. Beberapa menit lalu aku masih bercanda ria dengan dia. Tapi ternyata kuasa Allah berkata lain. Kegembiraan itu telah direnggut dari jiwaku dengan kematian dia. Kematian yang tidak pernah terduga. Dalam hitungan menit, bahkan detik, Allah telah mengambil dia.
Sekarang aku benar-benar sadar akan sebuah kematian. Kematian datang tidak dengan permisi. Kematian datang tanpa pamrih. Kematian datang tanpa malu. Kematian datang tanpa diundang. Kematian datang bias kapan pun dan di mana pun.
Lalu apakah kita siap untuk menghadapi kematian itu? Bagaimana jika saat kematian menjemput, kita dalam maksiat kepada Allah? Sempatkah kita bertobat? Kalau sekarang kita penuh dengan lumuran dosa, lalu kapan mau tobat?
Semoga kita selalu ingat dengan kematian. Karena dengan begitulah kita akan selalu ingin dekat dengan Allah SWT.[]

Jumat, 10 Juli 2009

Demokrasi Athena atau Demokrasi Islam?

0 komentar
Wacana tentang demokrasi ini sebenarnya bukan hal baru muncul di permukaan. Diskusi tentang demokrasi ini sudah lama terjadi di kalangan akademitas. Namun masalah ini ternyata juga tidak habis-habisnya dibahas. Hal inilah yang lantas bertanya-tanya tentang demokrasi itu.
Sebagian orang berpendapat dan meyakini bahwa demokrasi itu berasal dari sistem pemerintahan Athena yang dilaksanakan kira-kira sekitar tahun 500an sebelum Masehi. Tapi juga ada yang berpendapat bahwasannya konsep demokrasi itu juga berasal dari Islam, yaitu sistem yang diterapkan oleh Rasulullah ketika membangun negara Madinah.
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang mengatasnamakan rakyat. Artinya rakyatlah yang sebenarnya berkuasa. Semboyan yang sering kita dengar tentang demokrasi adalah “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Ini semua berujung untuk mensejahterakan rakyat dan agar tidak adanya penindasan dari kalangan penguasa kepada rakyatnya.
Dalam sejarahnya, demokrasi Athena ternyata telah menorehkan tinta merah. Sejarah kelam ini sangat jelas terlihat. Pada masa itu, di dalam masyarakat Athena masih terdapat perbudakan dan penindasan terhadap wanita. Bahkan sepertiga dari penduduk Athena adalah budak. Dan yang lebih ironisnya lagi, Plato yang merupakan salah satu pencetus demokrasi Athena ini tercatat memiliki 50 budak.
Begitu juga dengan kaum wanita, posisi mereka tidak jauh berbeda dengan budak. Mereka tidak diberi kesempatan untuk belajar baca-tulis. Karena menurut mereka, itu hanya akan menjadi boomerang bagi kaum laki-laki.
Lalu demokrasi inikah yang sekarang lagi diagung-agungkan?
Dalam Islam sendiri, masih terdapat perdebatan tentang konsep demokrasi ini. Apakah konsep demokrasi itu juga ada di dalam Islam? Apakah syuro itu sama dengan demokrasi? Apakah piagam Madinah itu sebagai simbol demokrasi dalam Islam?
Terlepas dari perdebatan itu, yang jelas kita perlu kembali mempelajari bagaimana sistem pemerintahan yang telah diterapkan Rasulullah dalam membangun negara Islam Madinah yang ketika itu masih terdapat kemajemukan umat beragama. Yang patut kita contoh adalah sistem pemerintahan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Karena sistem itu telah terbukti sangat ampuh untuk dijalankan dalam sebuah negara yang majemuk. Semua kalangan beragama dapat menerima dan menjalankannya dengan lapang, tanpa paksaan.
Sekarang tinggal kita saja lagi bagaimana memahami demokrasi itu. Apakah demokrasi yang telah berjalan di negara kita ini telah sesuai harapan? Dan demokrasi yang bagaimanakah yang diterapkan?[]

Rabu, 08 Juli 2009

Relativisme Tafsir

0 komentar
Tulisan ini adalah sambungan dari tulisan saya pada pembahasan sebelumnya di kolom kajian yang berjudul Hermeneutika. Kalau sebelumnya itu kita telah mengenal sedikit tentang apa itu Hermeneutika, maka sekarang kita berusaha mempelajari dampak-dampak yang timbul dari konsep atau metode Hermeneutika ini.
Salah satu dampak yang sangat berbahaya dari Hermeneutika ini adalah adanya pemikiran tentang relativisme tafsir. Hal ini memasuki bidang tafsir kerena Hermeneutika yang lebih kental dengan metodelogi Bible ini memang digunakan untuk menafsirkan al-Qur'an.
Istilah relatif dalam bahasa arab mungkin lebih kita kenal dengan kata dzonni. Sesuatu yang bersifat dzonni tentu saja membawa kepada pemahaman yang menafikan adanya kebenaran yang qoth'i. Pemahaman ini sangat jelas bertentangan dengan konsep yang ada dalam Islam, karena Islam mempunyai hokum-hukum yang qoth'i dan tidak bisa dirubah-rubah lagi kapanpun dan dimanapun. Seperti hukum shalat lima waktu adalah wajib, haramnya babi, haramnya pernikahan muslimah dengan lelaki non-muslim, dan lainnya. Ini adalah hukum yang qoth'i dan tidak bisa dirubah lagi.
Relativisme tafsir ini muncul karena dalam Hermeneutika, al-Qur'an itu diposisikan sebagai produk budaya atau karangan manusia yang bebas ditafsirkan sesuai dengan kondisi zaman. Al-Qur'an lewat Hermeneutika ditafsirkan secara kontekstual. Sehingga prosuk tafsir yang dihasilkan bersifat relatif, karena disesuaikan dengan kondisi dan zaman.
Ini tentu saja sangat berbahaya dan sangat menyesatkan. Maka tidak heran dari Hermeneutika ini akan muncul hokum-hukum baru yang lebih relative dan sesuai dengan zaman yang mengubah hukum-hukum yang telah qoth’i. Misalkan ayat al-Qur’an yang mengharamkan pernikahan muslimah dengan lelaki non-muslim yang ditafsirkan dengan kontekstual, maka produk yang dihasilkan adalah hilangnya larangan pernikahan tersebut alias diperbolehkannya pernikahan muslimah dengan non-muslim.
Banyak lagi dampak-dampak yang bahaya yang dihasilkan dari penerapan metode Hermeneutika ini. Tulisan hanya mewakili secuilnya saja. Insya Allah pada kesempatan lain akan kita bahas lagi. Wallahu’lam.[]

Sabtu, 04 Juli 2009

Adopsi Peradaban

0 komentar
Islam pada sejatinya adalah sebuah peradaban yang maju. Diutusnya Nabi Muhammad SAW bukan saja mengajarkan agama Islam, melainkan jauh lebih dari itu adalah membentuk suatu peradaban baru, yaitu peradaban Islam. Hal ini terbukti dari banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi setelah diutusnya beliau. Bahkan hal itu telah melekat dalam istilah yang sering kita dengar "shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan dan jahiliyah kepada zaman yang terang-benderang, penuh ilmu pengetahuan dan hidayah".
Kemajuan peradaban Islam ini terus bertambah maju sampai kepada zaman Khulafah Ar-Rosyidiin dan zaman khilafah Usmaniyah. Kurang lebih sekitar 10 abad lamanya. Kemajuan itu terlihat sekali dari kebudayaan dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Di mana saat itu Islam mencapai puncak kejayaan ilmu pengetahuannya.
Dalam proses pembentukan peradaban semacam ini, tentunya Islam juga paling tidak telah mengambil atau belajar dari beberapa peradaban yang telah maju sebelumnya, seperti Yunani. Contohnya Islam banyak mempelajari filsafat Yunani yang kemudian diterapkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Proses itu banyak dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu, di mana mereka banyak mempelajari filsafat Yunani yang ketika itu maju. Namun tentu saja proses itu dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan filter, tidak hanya diambil secara mentah-mentah atau copy paste saja. Dan ini lah yang disebut dengan proses Islamisasi ilmu pengetahuan.
Namun ternyata kemajuan dan kejayaan peradaban Islam seperti itu telah menarik Barat untuk mempelajarinya. Barat sangat tergoda sekali untuk mengadopsi ilmu pengetahuan Islam dan bahkan kebudayaannya. Maka dari itu dilancarkanlah suatu gerakan yang berusaha mewujudkan impian mereka tersebut, yaitu imperialisme.
Sejak adanya imperialisme Barat secara besar-besaran, umat Islam seakan dibuat tak berkutik lagi. Peradaban Islam yang dulunya jaya, sekarang seakan sudah sirna dan musnah. Umat Islam sudah seperti terjajah.
Padahal pada sejatinya peradaban Barat telah banyak berhutang kepada peradaban Islam. Mereka telah banyak mengadopsi kebudayaan dan ilmu pengetahuan Islam. Namun mereka ternyata malah menafikan itu semua. Mereka telah lupa pada kulitnya. Mereka telah mengklaim bahwa mereka maju atas usaha mereka sendiri. Bahkan mereka telah menutup segala pintu yang akan membuka kepada hutang peradaban Barat tersebut.
Salah satu contoh, mereka selalu mengklaim bahwa ahli astronomi adalah dari mereka. Mereka menyebutkan nama-nama seperti Galileo dan Copernicus. Tapi mereka tidak menyebutkan kalau sebenarnya mereka telah berhutang banyak kepada astronom Muslim, Ibnu Sathir.
Itu merupakan hal yang jelas tidak bisa diterima oleh umat Islam. Karena Barat tidak akan pernah mengenal peradaban Yunani kalau tidak melalui Islam. Barat tidak bakal pernah mencapai kemajuan ilmu pengetahuan kalau bukan dari Islam.
Sekarang hal itu semua telah membalikkan keadaan. Umat Islam sekarang lagi tercengang dengan kemajuan peradaban Barat sekarang. Banyak umat Islam yang lantas mempelajari kebudayaan dan ilmu pengetahuan di Barat. Tidak sedikit pula orang Islam yang langsung datang ke Barat guna mengadopsi peradaban mereka.
Hal ini sebenarnya lumrah saja terjadi. Suatu peradaban yang lagi maju memang selalu mendapat sorotan. Namun tentunya itu semua tidak bisa begitu saja dilakukan secara copy paste. Kita tetap mempunyai aturan yang berlaku. Dalam proses mempelajari peradaban Barat ini, kita harus selalu bersikap kritis. Yang harus kita lakukan adalah Islamisai ilmu pengetahuan seperti yang telah dilakukan ulama-ulama terdahulu terhadap peradaban Yunani. Bukan malah mendukung westernisasi. KArena kita tetap berbeda dengan Barat. Karena kita memiliki worldview atau pandangan hidup yang berbeda.
Saya rasa untuk sementara sampai di sini dulu. Selanjutnya hal ini akan kita bahas lagi, insyaAllah.[]

Jumat, 03 Juli 2009

Tipu Muslihat Obama dan Yahudi Israel

0 komentar


Saya rasa masih terngiang-ngiang sekali di telinga kita peristiwa kebiadaban Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Serangan brutal selama lebih dari tiga pekan itu sudah membuat bumi Gaza seperti kota mati. Sudah menewaskan lebih dari 1500 jiwa. Belum lagi penderitaan rakyat Palestina yang sangat berat setelah perang. Banyak dari mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal lagi, terpisah dari keluarga, menderita cacat, kesulitan air bersih dan listrik, dan penderitaan lainnya.
Kondisi seperti itu tentu saja mendapat sorotan lebih dari dunia Internasional, apa lagi dari dunia Islam. Terang saja banyak umat Islam di seluruh dunia yang berunjuk rasa mengecam kebiadaban Zionis Israel. Bahkan umat non-Islam pun juga banyak yang memprotes aksi Israel tersebut dengan alasan kemanusiaan. Tak berlebihan juga bila ada beberapa negara yang langsung memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Israel.
Beberapa saat sebelum pecahnya agresi Israel ke Palestina pada tanggal 27 Desember 2008, terjadi juga kejadian yang menghebohkan seluruh penduduk dunia, yaitu krisis financial Amerika Serikat yang sampai sekarang dampaknya masih sangat terasa. Banyak orang beranggapan bahwa krisis financial Amerika berarti juga krisis financial dunia. Dan terbukti, banyak negara-negara yang terkena imbasnya, termasuk Indonesia.
Dua peristiwa besar inilah yang mewarnai akhir tahun 2008 kemaren. Dua peristiwa yang kalau kita amati dan pikirkan dengan akal sehat sangat bertolak-belakang. Di satu sisi terjadi krisis financial Amerika yang begitu dahsyat. Di sisi lain terjadi pembuangan uang besar-besaran untuk anggaran perang. Sementara itu sudah menjadi rahasia umum bahwa Amerika adalah negara yang paling nomer satu berada di belakang Israel dan mendukung setiap tindakan Israel. Mungkin ini bisa menjadi catatan kritis awal kita terhadap dua peristiwa besar yang terjadi hampir bersamaan ini.
Tapi di tengah dua peristiwa besar ini, masyarakat dunia tidak lantas berputus asa dan pesimistis. Karena telah muncul seorang tokoh atau mungkin figur yang dianggap dapat menyelesaikannya, yaitu presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama. Dari awal-awal kempanye politik menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat, banyak kalangan yang menilai bahwa sosok ini lah yang dapat dipercaya untuk membuat suatu perubahan dan perbaikan pada krisis financial Amerika. Dan saat-saat menjelang pelantikannya sebagai presiden Amerika, tidak sedikit orang juga yang berpendapat dan menaruh harapan kepada Obama untuk dapat menyelesaikan krisis Timur Tengah yang sudah terjadi berkepanjangan.
Tak hanya itu, sosok Obama bahkan sudah banyak sekali menjadi inspirasi dan bahkan motivasi bagi masyarakat di berbagai penjuru dunia. Karena dengan terpilihnya ia sebagai presiden Amerika kulit hitam pertama, maka dianggap ia sudah dapat menjadikan hal sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin. Maka tak ayal juga jika akhirnya orang banyak yang memuja-muji sosok yang satu ini. Bak seorang pahlawan di akhir zaman. Terlebih lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia yang merasa bangga dengan Obama, yang hanya dikarenakan ia pernah tinggal dan bersekolah di Menteng, Jakarta.
Maka sebenarnya kejadian ini semua, kalau boleh saya katakan hanyalah tipu muslihat kaum missionarisnya kaum Yahudi untuk menguasai dunia dan khususnya untuk menghancurkan umat Islam. Dengan kata lain, kejadian yang telah disebutkan di atas tadi adalah rekayasa kaum Yahudi belaka. Ini sangat mungkin sekali dilakukan oleh Yahudi, karena ia akan menempuh berbagai cara untuk melumpuhkan rival abadinya, Islam. Walaupun harus dengan dana yang sangat besar dan kebohongan yang sangat rapi.
Contoh lain yang dapat menguatkan pendapat ini adalah kejadian WTC beberapa tahun silam. Dengan rekayasa Yahudi yang rela menghancurkan gedung pencakar langit yang megah itu dan menuduh bahwa kaum teroris lah yang melakukannya, akhirnya Amerika berhasil membuat image baru bagi dunia bahwa Islam adalah agama teroris. Bahkan dengan dalih itu juga Amerika dapat memerangi Afganistan yang dituduh sebagai sarangnya teroris Jaringan Al-Qaida.
Sementara tipu muslihat melalui tokoh Obama adalah strategi baru yang diluncurkan Yahudi untuk menusuk Islam dari dalam. Setelah mereka berhasil membuat berbagai figur-figur melalui dunia intertaiment lewat kemajuan teknologinya yang akhirnya banyak ditiru dan didewakan oleh generasi muda di berbagai belahan dunia, tidak ketinggalan juga generasi Muslim. Sekarang Yahudi mencoba untuk menyihir dunia agar mendewakan sosok seorang pemimpin Obama yang dipercaya akan mengadakan perubahan. Perubahan seperti apa?
Sekarang Obama pun menempuh cara baru dalam rangka untuk menguasai dunia. Setelah dengan cara kekerasan dan senjata yang dilakukan presiden Bush tidak ampuh, maka Obama mencoba melakukan perubahan cara, yaitu dengan kekuatan kata-kata.
Hal ini pun sangat sejalan dengan kata seorang missionaris Henry Martyn. Ia mengatakan; "Aku datang untuk menemui ummat Islam, tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata, tidak dengan kekuatan tapi dengan logika, tidak dalam benci tapi dalam cinta." Ia juga pernah mengatakan bahwa Perang Salib telah gagal. Karena itu, untuk “menaklukkan” dunia Islam perlu dengan resep lain: gunakan kata, logika, dan kasih. Bukan dengan kekuatan senjata atau kekerasan.
Dalam hal ini kaum Yahudi juga telah membuktikan akan kekuatan teror "kata" dan "kasih". Begitu dahsyatnya sehingga mampu menghancurkan imperium besar (Utsmani) yang telah berusia hampir 700 tahun. Sejarah telah mencatat bahwa bagi Zionis, Turki Utsmani adalah penghalang utama mewujudkan negara Yahudi di Palestina. Turki Utsmani sulit dihancurkan dengan senjata. Maka untuk menghancurkannya, Yahudi menempuh cara lain yaitu melalui organisasi Committee and Union Progress (CUP) yang beranggotakan para cendekiawan Turki yang telah ter-Barat-kan (westernized).
Dan dalam skenario dua peristiwa besar tadi, Yahudi paling tidak telah memakai pepatah “sekali mendayung dua, tiga pulau terlampaui”. Tidak hanya membunuh ribuan umat Islam di Palestina, mareka juga telah membunuh hati umat Islam agar menaruh harapan kepada orang Kafir. Sedangkan umat Islam tidak dibolehkan menaruh harapan apa pun kepada orang kafir. Seperti yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an:
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (QS. Ali-‘Imran: 28)
Maka umat Islam dalam hal ini sangat diharapkan sekali untuk selalu waspada dan hati-hati kepada tipu muslihat kaum Yahudi. Karena walau bagaimanapun mereka tetap menjadikan kita sebagai musuh abadi yang ditakuti. Dan mereka selalu berusaha dengan berbagai cara untuk menghancurkan kita. Waallahu a’lam.[]AS
 

Undiabolos Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template