Jumat, 10 Juli 2009

Demokrasi Athena atau Demokrasi Islam?


Wacana tentang demokrasi ini sebenarnya bukan hal baru muncul di permukaan. Diskusi tentang demokrasi ini sudah lama terjadi di kalangan akademitas. Namun masalah ini ternyata juga tidak habis-habisnya dibahas. Hal inilah yang lantas bertanya-tanya tentang demokrasi itu.
Sebagian orang berpendapat dan meyakini bahwa demokrasi itu berasal dari sistem pemerintahan Athena yang dilaksanakan kira-kira sekitar tahun 500an sebelum Masehi. Tapi juga ada yang berpendapat bahwasannya konsep demokrasi itu juga berasal dari Islam, yaitu sistem yang diterapkan oleh Rasulullah ketika membangun negara Madinah.
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang mengatasnamakan rakyat. Artinya rakyatlah yang sebenarnya berkuasa. Semboyan yang sering kita dengar tentang demokrasi adalah “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Ini semua berujung untuk mensejahterakan rakyat dan agar tidak adanya penindasan dari kalangan penguasa kepada rakyatnya.
Dalam sejarahnya, demokrasi Athena ternyata telah menorehkan tinta merah. Sejarah kelam ini sangat jelas terlihat. Pada masa itu, di dalam masyarakat Athena masih terdapat perbudakan dan penindasan terhadap wanita. Bahkan sepertiga dari penduduk Athena adalah budak. Dan yang lebih ironisnya lagi, Plato yang merupakan salah satu pencetus demokrasi Athena ini tercatat memiliki 50 budak.
Begitu juga dengan kaum wanita, posisi mereka tidak jauh berbeda dengan budak. Mereka tidak diberi kesempatan untuk belajar baca-tulis. Karena menurut mereka, itu hanya akan menjadi boomerang bagi kaum laki-laki.
Lalu demokrasi inikah yang sekarang lagi diagung-agungkan?
Dalam Islam sendiri, masih terdapat perdebatan tentang konsep demokrasi ini. Apakah konsep demokrasi itu juga ada di dalam Islam? Apakah syuro itu sama dengan demokrasi? Apakah piagam Madinah itu sebagai simbol demokrasi dalam Islam?
Terlepas dari perdebatan itu, yang jelas kita perlu kembali mempelajari bagaimana sistem pemerintahan yang telah diterapkan Rasulullah dalam membangun negara Islam Madinah yang ketika itu masih terdapat kemajemukan umat beragama. Yang patut kita contoh adalah sistem pemerintahan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Karena sistem itu telah terbukti sangat ampuh untuk dijalankan dalam sebuah negara yang majemuk. Semua kalangan beragama dapat menerima dan menjalankannya dengan lapang, tanpa paksaan.
Sekarang tinggal kita saja lagi bagaimana memahami demokrasi itu. Apakah demokrasi yang telah berjalan di negara kita ini telah sesuai harapan? Dan demokrasi yang bagaimanakah yang diterapkan?[]

0 komentar:

 

Undiabolos Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template