Selasa, 04 Agustus 2009

Debat Liberal dengan Sahabatku (bag 1)


Ini adalah debat yang terjadi di kolom komentar dalam Face Book, antar saya dengan sahabat saya. Saya rasa ini penting untuk diangkat karena ini adalah salah satu bukti bahwa arus liberalisasi Islam itu sangat deras. Sasaran utamanya adalah para intelektual atau para pemuda yang lagi puber intelektual, namun masih belum mempunyai pondasi yang kuat untuk menerimanya arus tersebut. Salah satunya adalah sahabat saya ini.
Berikut perdebatan tersebut:

Teman: Bergabung ma JIL gw y?

Saya: Apa...?
Siap-siap berhadapan sama ana tuh ente kalo gitu.....!

Teman: Yoi, but ana pendalaman dulu ne. Sedang belajar ma seniorku. Doakan ya biar misiku meliberalkan Indonesia tercapai. Khususnya Medan. Karena dgn semangat liberal Islam akan mendapatkan jaman keemasannya lagi setelah sekian lama tidur akibat ulah kaum beragama statis.

Saya: Alah...!
Pendapat ngawur itu....!
Mau-maunya tertipu daya oleh Barat....!

Teman: Saya tidak tertipu oleh pemikiran Barat. Andaikata orang tidak terlanjur percaya dan mensakralkan ulama-ulama perumus hukum-hukum Islam di awal kemajuan Islam, saya yakin semua orang kan menerima pemikiran liberal. Jadi bukan saya tau kami yang terdoktirin tapi memang fitrah kami yang merindukan perubahan dan kebebasan yang berorientasi pada kemajuan.

Saya: Tapi perubahan yang bagaimana...?
Perubahan yang nantinya akan keluar dari koridor Islam...?
Perubahan yang akan membawa kepada kebebasan tanpa batas...?
Cotohnya reformasi sekarang....!
Gak ada baik-baiknya negara kita ini...

Teman: Sama saja, ketika dunia keberagamaan menjadi penguasa juga hanya pembawa kemunduran. Sejak kapan penguasa beragama maju?? Masa jaman keemasan Islam contohnya masa itu tidak akan muncul andai kata tidak ada campur tangan Mu'tazilin di dalamnya.

Saya: Semuanya memang menghendaki kalau agama Islam ini maju, berkembang pesat seperti kejayaannya dulu. Memang juga gak bisa dipungkiri kalau kejayaan itu berada di masa Mu'tazilah.Tapi sepertinya Anda harus memahami dan meneliti kembali sejarah tersebut. Sejarah bagaimana mu'tazilah. Jangan samakan Mu'tazilah dengan Islam Liberal...!Oke...?
Terus Anda juga harus mempelajari dan memahami bagaimana Islam itu sebenarnya. Beserta seluruh komponen-komponennya. Anda juga harus tau perbedaan antara Islam dan Pemikiran Islam. Jangan asal nyelonong masuk ke tempat bahaya aja....!
Ana tau kok siapa ente. Setengah tahun kita sekamar, sudah cukup tuh mempelajari gimana ente.
Ana cuma gak mau, dari Perpus itu, keluar orang-orang yang pikirannya nyelenah.

0 komentar:

 

Undiabolos Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template